Minggu, 31 Januari 2016

Karakter dan Klasifikasi Jamur

KLASIFIKASI JAMUR
Klasifikasi jamur merupakan pengaturan fungi ke dalam grup (takson) tertentu. Sedangkan identifikasi adalah proses penentuan suatu isolat termasuk dalam takson tertentu. Proses identifikasi dapat dilakukan apabila karakterkarakter isolat fungi diketahui. Karakter yaitu atribut/ciri organisme yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perbandingan dengan organisme lain. Tipe karakter dapat ditinjau dari segi morfologi, anatomi, ultrastruktur, biokimia, sekuensi asam nukleat,dll.

A. Karakter morfologi
Karakter morfologi misalnya bentuk, ukuran, dan warna thalus, struktur produser spora. Pengamatan makroskopik dan mikroskopik isolat fungi dapat dilakukan dan perlu diketahui medium yang digunakan untuk menumbuhkan fungi, umur isolat, maupun suhu inkubasi. Pengamatan makroskopik koloni kapang
meliputi warna koloni, tekstur koloni, permukaan koloni ,growing zone/zona pertumbuhan ,zonasi, radial furrow (garis dari pusat koloni ke tepi koloni, Gambar 1) , exudate drops/tetes air (merupakan hasil metabolisme fungi), warna sebalik koloni (reverse colony), dan sklerotia (massa hifa yang menebal).
Gambar 2 menunjukkan koloni Aspergillus sp dengan karakter makroskopik koloni yaitu tekstur bergranula, ada zonasi, dan growing zone/zona pertumbuhan.
 
 

Pengamatan mikroskopik meliputi spora (bentuk,permukaan,warna,ukuran), vesikel, kolumela, konidiofor, ataupun sporangiofor. Hasil pengamatan makroskopik dan mikroskopik kapang dapat digunakan
untuk identifikasi kapang sampai tingkat genus. Sedangkan penentuan sampai tingkat spesies masih memerlukan karakter lain misalnya biokimiawi. Identifikasi kapang yang paling umum dilakukan adalah menggunakan kunci dikotomi dan kunci gambar kapang. Buku-buku literatur yang dapat digunakan
misalnya 
  • Ainsworth, Sparrow, and Sussman (1973) and Arx (1981); Barron (1968), 
  • Barnett and Hunter (1987), Carmichael et al. (1980), 
  • Nag Raj (1993), Sutton (1980), O'Donnell (1979), Domsch et al. (1980), 
  • De Hoog and Guarro (1995), 
  • Gravesen et al. (1994), Samson, et al. (1995), 
  • St-Germain dan Summerbell (1996), serta 
  • Wang dan Zabel (1990). 

Yeast-like fungi (imperfect yeasts) bereproduksi hanya secara aseksual. Identifikasinya didasarkan pada kombinasi antara karakterstik morfologi dan biokimia. Karakteristik morfologi dapat digunakan untuk identifikasi sampai tigkat genus sedangkan karakteristik biokimia dapat digunakan untuk membedakan berbagai spesies Prosedur identifikasi yeast yang akan dibahas dalam makalah ini adalah identifikasi konvensional dengan karakteristik dasar yaitu karakter kultur, struktur aseksual, struktur seksual, dan fisiologi. Karakteristik kultur meliputi warna, bentuk, ukuran, dan tekstur koloni. Struktur aseksual meliputi bentuk dan ukuran sel; tipe budding (unipolar, bipolar, multipolar); keberadaan arthroconidia, ballistoconidia, blastoconidia, clamp connections, endoconidia, germ tubes, hyphae, pseudohyphae, sporangia dan sporgangiospores. Struktur seksual meliputi askospora atau basidiospora (pengaturan, ornamentasi dinding selnya, jumlah, bentuk dan ukuran). Karakteristik fisiologi meliputi asimilasi, resistensi terhadap sikloheksamid, fermentasi, penggunaan nitrogen, hidrolisis urea dan studi suhu optimal.
B.Karakter anatomi
Karakter anatomi fungi dapat diketahui dengan melakukan potongan
thallus atau struktur yang lain sehingga dapat diketahui berbagai informasi
misalnya pengaturan hifa, asci/basidia, struktur hifa, dll. Pada tahun 1960-an
ditemukan mikroskop elektron yang mendukung pengamatan anatomi fungi
antara lain struktur dinding asci, ornamentasi spora, struktur internal
mitokondria, dll.
C.Karakter biokimia
Prosedur kromatografi, elektroforesis, dll dapat digunakan untuk
menentukan karakter biokimia fungi. Yeast apabila hanya diketahui ciri
morfologinya maka sangat kurang sehinga perlu dilakukan tes asimilasi gulagula.
D.Karakter lain
1. tipe pelapukan terutama species pelapuk kayu (Basidiomycota)
2. distribusi geografi terbatas
3. teknik molekuler misalnya dengan sekuensing yang saat ini banyak
dikembangkan karena data yang didapat dapat lebih cepat dan akurat.
Konsep species
  1. Morfological: hanya didasarkan pada karakter morfologi-mayoritas fungi
  2. Biological-dapat melakukan interbreeding dan terisolasi secara reproduktif dari populasi lain-tidak dapat diterapkan pada fungi yang bereproduksi secara aseksual
  3. Filogenetik-ditentukan oleh analisis filogenetik (hub.evolusioner)-umum Carl Linnaeus (1707-1778) the “Father of Taxonomy”
  • "Minerals exist; plants exist and live; animals exist, live and sense.”
  • Tanaman tanpa organ sex yg jelas diklasifikasikan dlm kelas
Cryptogamia (lichens, fungi, mosses, ferns)
Tokoh ini mengemukakan bahwa fungi merupakan tanaman primitif Gambar menunjukkan sistem klasifikasi organisme 2 kingdom dan fungi masuk dalam kingdom plantae. Sedangkan Gambar merupakan sistem 5 kingdom yang telah memisahkan fungi dalam kingdom tersendiri.
Klasifikasi modern yang sekarang dikenal yaitu menunjukkan paling sedikit 7 kingdom yaitu Eubacteria, Archaebacteria, Animalia, Plantae, Eumycota, Stramenopila (Chromista), Protoctista (Protozoa, Protista).
Sedangkan klasifikasi 3 domain menunjukkan fungi masuk domain Eucarya Gambar 6 menunjukkan klasifikasi fungi menurut Alexopoulus (1996) yang sudah tidak memasukkan deuteromycota. Deuteromycota merupakan kelompok artifisial dan digunakan untuk memasukkan fungi-fungi yang tidak diketahui reproduksi seksualnya.
 
Kajian hubungan filogenetik antar organisme menunjukkan bahwa hubungan kekerabatan fungi lebih dekat dengan hewan daripada dengan tumbuhan. 
Gambar 7 menunjukkan hubungan filogenetik hewan dan kingdom fungi, dan mulai terpisah pada karakter kehilangan kemampuan fagototrof. Zygomycota hifanya tidak bersekat sehingga terpisah dengan Ascomycota dan Basidiomycota. Karakter adanya clamp connection, dolipore septum, dan basidiospora memisahkan Basidiomycota dengan Ascomycota.




Fungsi dan Pengertian Koperasi

PENGERTIAN KOPERASI

Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang  nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
 Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koperasi di indonesia. 
  • Landasan Idiil = Pancasila
  • Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
  • Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi Indonesia sebagaimana diatur dalam UU 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dijelaskan pada bab II dalam dua pasal. Landasan dan asas koperasi dijelaskan dalam pasal 2, dan tujuan koperasi dijelaskan dalam pasal 3.
Berikut kutipan bunyi lengkap pasal dimaksud :
  1. Pasal 2 Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atas asas kekeluargaan. 
  2. Pasal 3 Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perkeonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan Undang-Undang Dasar 1945. 
FUNGSI DAN TUGAS KOPERASI

A. Fungsi Koperasi / Koprasi 
  • Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia 
  • Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia 
  • Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia 
  • Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi 
B. Peran dan Tugas Koperasi / Koperasi 
  • Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia 
  • Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia 
  • Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.

MACAM DAN JENIS KOPERASI
 Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.
Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan Koperasi Produksi.
  1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” 
  2. Koperasi Serba Usaha (KSU) KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
  3. Koperasi Konsumsi  Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga. 
  4. Koperasi Produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya  :
  1. Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian. 
  2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi. 
  3. Koperasi Sekolah Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

Pengertian Manajemen Menurut Ahli

Pengertian manajemen

Manajemen berasal dari kata "to manage" yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu :
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakandan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.

Sedangkan pengertian menurut ahli - ahli yang lain adalah sebagai berikut :
  1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel  Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
  2. Menurut R. Terry : Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan - tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
  3. Menurut James A.F. Stoner : Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan.
  4. Menurut Drs. Oey Liang Lee : Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
  • Manajemen sebagai suatu proses,
  • Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
  • .Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)